This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 21 April 2013

Cara Install Linux yang Format Iso di USB Flashdisk Menggunakan Unetbootin

Cara ini berguna bila optik cd/dvd drive laptop/komputer Anda tidak berfungsi dengan baik, Anda bisa menggunakan Unetbootin sebagai alternatifnya. Dari namanya Unetbootin berarti Universal Netboot Installer. Cara ini digunakan untuk membuat Flash Disk atau Hard Disk menjadi bootable, jadi Anda bisa menggunakan flash disk sebagai pengganti CD. Cara ini biasa digunakan jika ingin menginstall OS  [Operating System] atau Scan Virus dari boot.
Sebelum menggunakan Unetbootin, Anda harus mengecek motherboard Anda dulu apakah BIOS support boot dari external drive seperti flash disk atau tidak. Karena kalau ga support ya ga bisa.
Unetbootin bisa dijalankan di dalam OS Windows dan Linux, berikut alamat downloadnya :
Setelah Anda download, buka aplikasi Unetbootin tersebut, dan muncul gambar seperti berikut :
Gambar
Dari ketiga pilihan di atas terdapat 3 opsi, yaitu :
  • Opsi pertama (paling atas), yaitu digunakan jika Anda ingin download langsung dari internet dan langsung di proses. Pertama pilih distribusinya dulu, lalu pilih versinya. Saat ini distribusi yang bisa di download langsung adalah :  Arch Linux, Backtrack, CentOS, Clone Zilla, Damn Small Linux, Debian, Dreamlinux, Dr. Web Antivirus, Elive, Fedora, FreeBSD, Frugalware, F-Secure Rescue CD, Gentoo, gNewSense, Gujin, Kaspersky Rescue Disk, Kubuntu, Linux Mint, Mandriva, MEPIS, NetBSD, NTPasswd, openSUSE, Ophcrack, Parted Magic, PCLinuxOS, Puppy Linux, Sabayon Linux, Slax, SliTaz, Smart Boot Manager, Super Grub Disk, Super Ubuntu, SystemRescueCD, Ubuntu, xPUD, Xubuntu, Zenwalk.
  • Opsi Kedua, yang ini Anda harus mempunyai file .iso nya, jadi Anda bisa download manual dari internet, atau membuat file iso dengan nero di komputer lain, atau minta ke teman ^_^ . Anda tinggal mentargetkan dimana file .iso itu berada.
  • Opsi Ketiga (paling bawah), ini digunakan untuk para advance, kita bisa mengatur Kernel sendiri, Initrd sendiri, dan option lainnya.
Lalu pilih USB Drive bila Anda menggunakan Flash Disk, atau pilih Hard Diskbila menggunakan Hard Disk. Dan pilihlah Drive – nya. Setelah itu pilih OK. Dan terlihat seperti gambar di bawah ini :
Gambar
Setelah selesai, restart komputer Anda. Dan masuk ke BIOS dengan tekan F2 atau DEL lalu di menu Boot pilihlah USB Drive sebagai Boot prioritas utama, save dan keluar.
Yee..Berhasil….Sekarang Flash Disk Anda sudah menjadi bootable.. ^^
Catatan, penggunaan unetbootin yang di dalam flashdisknya untuk windows memang tidak bisa. Hanya bisa diisi Linux, Antivirus (tertentu), dan Program Pemartisi (tertentu).
Hanya saja.. untuk menginstall isi  Linux ke flashdisk bisa di Windows ataupun Linux.

Cara menghitung IP ADDRESS & SUBNET MASK

IP ADDRESS & SUBNET MASK



Tujuan :
Agar kawan-kawan dapat menjelaskan konsep dasar IP address dan subnet mask dalam suatu jaringan komputer..mari kita simak ...lanjuttttt!!!!!

IP ADDRESS
Setiap peralatan aktif jaringan seperti ethernet card, switch dan router memiliki MAC addres untuk memberikan identitas pada relatan tersebut agar dikenal dan ditemukan di dalam jaringan. MAC address ini disebut juga alamat hardware karena merupakan identitas yang diberikan oleh pabrik pembuat peralatan. Agar pengaturan pemberian alamat pada peralatan lebih mudah dan fleksibel, dipergunakan alamat logika. IP address adalah alamat logikayang diberikan ke peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.

Angka binari dan Desimal
Kita umumnya mengenal angka desimal yang berupa angka 0 sampai 9. Namun, di komputer disamping angka desimal sering juga dipergunakan angka binari yang berupa angka 0 dan 1.Oleh sebab itu, perlu anda ketahui cara mengubah angka binari menjadi angka desimal dan sebaliknya.

Mengubah Angka Binari ke Desimal
Setiap angka binari 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai desimal tertentu seperti di bawah :

Binari 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Angka binari 0 memiliki nilai desimal 0 di posisi mana saja.
Jumlahkan angka-angka desimal tersebut untuk mendapatkan nilai desimal angka binari.
Contoh :
Binari : 11001011
1 1 0 0 1 0 1 1 Biner
128 64 0 0 8 0 2 1 Desimal

Mengubah Angka Desimal ke binari

Metode yang digunakan adalah dengan membagi angka desimal denagn angka 2 sambil memperhatikan hasil sisa pembagian.

Contoh :
Desimal : 203
203 / 2 = 101 sisa 1
101 / 2 = 50 sisa 1
50 / 2 = 25 sisa 0
25 / 2 = 12 sisa 1
12 / 2 = 6 sisa 0
6 / 2 = 3 sisa 0
3 / 2 = 1 sisa 1
Angka binari adalah angka sisa dibaca dari bawah, yaitu : 11001011

Kelas-kelas IP Address
IP address terdiri atas 32 bit angka binari, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit yang dipisah oleh tanda titik, contoh :
11000000.00010000.00001010.00000001

Atau dapat ditulis dalam bentuk emapatkelompok angka desimal, misal :
192.168.12.1
Ip address sebetulnya terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID.
IP ADDRESS
192 168 12 1
Network ID Host ID

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung kebutuhan IP address dibagi dalam 5 kelas sebagai berikut :

Kelas Kelompok oktat pertama berupa angka desimal Kelompok oktat pertama dalam angka binari
A 1 – 126 00000001 – 01111110
B 128 – 191 10000000 – 10111111
C 192 – 223 11000000 – 11011111
D 224 – 239 11100000 – 11101111
E 240 – 247 11110000 – 11110111

Contoh :
IP address 25.20.5.31
Subnet mask 255.0.0.0
Berada di kelas A

IP address 172.20.5.31
Subnet mask 255.255.0.0
Berada di kelas B

IP addres 192.20.5.31
Subnet mask 255.255.255.0
Berada di kelas C

Disamping itu juga disediakan kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private address seperti pada tabel di bawah :
Kelas Kelompok Private Address
A 10.0.0.1 – 10.255.255.255.254
B 172.16.0.1 – 172.31.255.254
C 192.168.0.1 – 192.168.255.254

IP address yang dipilih dari kelompok private address ini, hanya dapat digunakan untuk jaringan private (local) dan tidak dikenal oleh internet.

SUBNET MASK
Subnet mask digunakan oleh router untuk menentukan bagian mana yang merupakan alamat jaringan dan bagian mana yang menunjukkan alamat host. Subnet mask merupakan suatu bilangan 32 bit yang terbagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 8 bit biner sebagai mana format IP address yang juga ditulis dalam notasi desimal bertitik. Subnet mask secara default untuk setiap kelas diperlihatkan dalam tabel berikut :
Kelas Subnet Mask dalam biner Subnet Mask dalam desimal
A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Pada subnet mask default, dimana oktet bernilai 1 untuk semua bit –nya (11111111) menunjukkan alamat network sedangkan oktet bernilai 0 semua bit-nya (00000000) menunjukkan alamat host yang tersedia dalam sebuah jaringan.

SUBNETTING
Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang telah anda miliki, yaitu sebagian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat network ID tambahan.

Sebagai contoh, akan dipergunakan network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.192.0 yang sama. Cara yang bisa dipakai :
• Dari nilai oktet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP address adalah kelas B dengan oktat ketiga diselubungi denga `n angka 192
• Pakai rumus (256 – angka oktet yang diselubungi) = (256 – 192) = 64
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan angka 64, yaitu 64 dan 128

Dengan demikian, subnet yang tersedia adalah :
• 130.200.64.0
• 130.200.128.0
Jadi kelompok IP address yang dapat dipakai adalah :
• 130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
• 130.200.128.1 sampai 130.200.191.254

Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah : 2n – 2
n adalah jumlah bit yang diselubungi

Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2
N adalah jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID

Contoh :
Untuk kelas B dengan 3 bit diselubungi, subnet masknya dalah 11111111.11111111.11100000.00000000 atau 255.255.224.0
Jadi jumlah subnet = 23 – 2 = 6
Jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID adalah N = 16 – 3 = 13
Sedangkan jumlah host persubnet = 213 – 2 = 8190

Jika Network ID yang dipergunakan 222.200.0.0

Dengan menerapkan rumus (256 – angka oktet yang diselubungi) = (256 – 224) = 32

Maka subnet yang tersedia adalah :
• 222.200.32.0
• 222.200.64.0
• 222.200.96.0
• 222.200.128.0
• 222.200.160.0
• 222.200.192.0

Dengan kelompok Ip Address yang dapat digunakan adalah :
• 222.200.32.1 sampai 222.200.63.254
• 222.200.64.1 sampai 222.200.95.254
• 222.200.96.1 sampai 222.200.127.254
• 222.200.128.1 sampai 222.200.159.254
• 222.200.160.1 sampai 222.200.191.254
• 222.200.192.1 sampai 222.200.224.254

Perlu diketahui bahwa alamat yang menunjukkan host tidak boleh diberi angka 1 atau 0 semua (255.255.255.2555 atau 0.0.0.0). Karena kalau angka binernya 1 semua tidak akan menunjukkan alamat host melainkan akan dianggap oleh sistem jaringan sebagai alamat broadcast (kelompok dalam sebuah network) sedangkan jika angkanya 0 semua, maka oleh sistem akan dianggap sebagai alamat jaringan itu sendiri.

Dalam hal ini bisa digambarkan seperti kita hendak mengirim surat, jika paket data merupakan isi sebuah surat maka Ip address menunjukkan alamat rumah sedangkan alamat network menunjukkan alamat jalan dan alamat broadcast menunjukkan nama RT dalam suatu kelompok masyarakat.